1. Pemuaian
Zat Padat
Alat yang
digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschen broek. Dalam
eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila
dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas dan volume
a. Muai Panjang
b. Muai Luas
c. Muai Volume
2. Pemuaian
Zat Cair
Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat
utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena
itu zat cair hanya memiliki muai volume saja.
3. Pemuaian
Zat Gas
Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu
perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat
diubah-ubah dengan mudah. Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas
tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh
gerakan partikel gas.
a. Untuk
volume terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap
b. Untuk
volume terhadap perubahan suhu pada volume tetap
c. Muai
volume gas
4. Masalah
yang Ditimbulkan oleh Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Pemasangan
kaca jendela
Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela yang
sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk memberi
ruang kaca saat terjadi pemuaian. Apabila desain jendela tidak diberi ruangan
pemuaian, maka saat kaca memuai akan mengakibatkan retaknya kaca tersebut.
b. Celah pemuaian pada sambungan jembatan
Sering kamu jumpai sambungan antara dua jembatan
beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan agar jembatan tersebut tidak
melengkung saat terjadi pemuaian.
c. Sambungan rel kereta api
Sambungan rel kereta api dibuat ada celah diantara
dua batang rel tersebut. Hal ini bertujuan agar saat terjadi pemuaian tidak menyebabkan
rel melengkung. Rancangan yang sering digunakan sekarang ini
sambungan rel kereta api dibuat bertautan dengan ujung rel tersebut dibuat
runcing. Penyambungan seperti ini memungkinkan rel memuai tanpa menyebabkan
kerusakan.
d. Kawat
telepon atau kawat listrik
Pemasangan kawat telepon atau kawat
listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal
ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau
listrik mengalami penyusutan
sehingga
kawat tersebut tidak putus.
5. Penerapan
Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
beberapa
manfaat pemuaian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain:
a. Pengelingan
Menyambung dua pelat dengan menggunakan
paku khusus dengan proses khusus disebut mengeling. Bagaimanakah cara
pemasangan paku keling? Paku keling yang dipakai untuk mengeling sesuatu dalam keadaan
panas sampai berpijar dan dimasukkan ke dalam lubang pelat yang hendak kita keling.
Kemudian paku bagian atas dipukul-pukul sampai rata. Setelah dingin paku keling
tersebut akan menyusut dan menekan kuat pelat tersebut. Pengelingan dapat kamu
jumpai pada pembuatan badan kapal laut.
b. Keping
bimetal
Dua keping logam yang mempunyai koefisien
muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal. Keping
bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan
melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien
muai panjangnya besar. Perbedaan pemuaian ini dipakai sebagai termostat.
Termostat adalah alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur
suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara
lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen
mobil atau motor, rice cooker, oven.
c. Pemasangan
bingkai roda logam pada pedati dan kereta api
Roda pedati dan roda kereta api memiliki
ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam
tersebut , maka dengan cara pemanasan. Hal ini mengakibatkan roda logam akan
mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya,
setelah dingin roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya
dengan kuat.